Kamis, 10 Maret 2011

Peliharalah Air Matamu

Saudaraku
Air muka kita adalah cermin hati.Dan tangisan yang muncul karena takut kepada Allah adalah tangisan paling tulus yang ditampikan dari kondisi jiwa.Dialah terjemahan paling kuat tentang apa yang ada di dalam hati.Pernahkah kita menangis karena takut kepada Allah saudaraku?
Dahulu orang-orang shalih mengungkapkan betapa kenikmatan yang mereka rasakan dari air mata yang menetes karena takut kepada Allah subhanahu wa Ta’ala.Mereka menyebutkan ,dari sanalah akan turun rasa tenang,kasih sayang Allah,akan ditulis banyak kebaikkan dan akan diangkat derajat orang yang melakukannya.Lihatlah bagaimana ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallaahu ‘anhuma mengatakan,”Air mataku menetes karena takut kepada Allah ,itu lebih kusukai daripada bershadaqah seribu dinar”.
Tangisan karena Allah adalah salahsatu tujuh tangisan yang disebutkanYazid bin Maisarah rahimahullah.”Tangisan senang,tangisan sedih,tangisan takut,tangisan riya,tangis sakit,tangis syukur,tangis takuta karena Allah.”

Saudaraku,
Menangis karena takut kepada Allah,menangis karena syukur kepada Allah,semua benyuk tangisan karena Allah subhanhu Wa ta’ala merupakan salahsatu sikap Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam.Dengarlah hr ibnu hibban dari ksah ubaid bin umar rahimahullah,ketika ia bertemu denganistri Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam ,Aisyah radhiyallaahu ‘anha dan bertanya:”Wahai ‘Aisyah ,Beritakanlah kepadaku ,saat-saat paling engkau kagumi dari hidup Rasullah shallallaahu ‘alaihi wasallam! ‘Aisyah terdiam agak lama,lalau berkata,”Suatu malam ,Rasul pernah mengatakan wahai ‘Aisyah ,biarkan aku menyembah Allah subhanahu Wa ta’ala malam ini..” ‘Aisyah mengatakan,”Demi Allah aku ingin sekali berada di dekatmu.Tapi aku juga sangat ingin dengan sesuatu yang menyenangkanmu.”Rasulullah lalu pergi berwudhu dan mendirikan shalat.’Aisyah lalu menceritakan bahwa sepanjang shalatnya ,”Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam terus menangis.”Dijelaskannya,”Rasul saat duduk dalam shalatnyaterus-menerus menangis sampai basah jenggotnya.Lalu beliau tetap menangis sampai aiar matanya menyentuh tanah.” Hingga datanglah Bilal mengumandangkan ‘adzan subuh.Saat Biilal melihat Rasul;ullah menangis ,iapun bertanya,”Wahai Rasulullah ,kenapa engkauy menangis?Bukankah Allah subhanahu Wa ta'ala telah menhampuni seluruh dosamu yang terdahulu dan yang akan datang?” Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam menjawab,”Apakah aku tidak menjadi hamba yang bersyukur? Sungguh mala mini telah turun firman Allah subhanahu wata’ala .Celakalah orang yang membacanya tapi ia tidak memikirkan klandungannya:”Inna fiy khalqissamaawaati wal ardhi . . . .”(QS Ali Imran:190-191).

Saudaraku,
Itulah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam.Itulah air matanya yg menetes dalam shalatnya.Itulah wujud ketakutannya.wajarlah jika malik bin Dinar pernah menegur dirinya karena susah menangis.Suatu ketika Malik bin Dinar berbicara,lalu menangis tapi sulit menangis.Malik bin Dinbar lalu memukul pahanya dan mengatakan,”menangislah wahai Abu Basyar.Sungguh samapai kepadaku bahwa seorang hamba akan terus menangis sampai turun kasih Allah subhanahu wa ta’ala kepadanya ,lalu Dia membebaskan dirinya dari neraka.”

Saudaraku,
Pernahkah kita mengalami saat-saat yang dikatakan mereka sangat indah itu?Adakah kita diantara orang-oramng yamng menangis kjarena Allah?Pandangan dan pikiran orang-orang shalih,selalu saja mengacu pada kehidupan akhirat sesuadah kehidupan dunia.Mereka begitu memahami bahwa kehidupan akhirat setelah menjalani kehidupan dunia ,adalah perjalanan penuh misteri .Mereka sangat mengerti bahwa tahap kehiddupan aklhirat merupakan fase hidup yang menakutkan,bila tidak ditempuh dengan perbekalan yang cukup.Itulah yang mereka sadari dan mereeka pikirkan.
Hasan al Basri suatu ketika melewati seorang pemuda yang sedang tertawa terbahak-bahak.Pemuda itu sedang duduk ditengah teman-temannya.Hasan al Basri menedekatinya dan bertanya,”Anak muda,apakah engkau telah melewati ash shirat (jembatan)?” Pemuda itu menjawab,”Belum”.Hasan al Basriy bertanya lagi,”Apakah engkau tahu kelak disurga atau di neraka kah tempat kembalimu?” Pemuda itu menjawab lagi,”Tidak tahu”.Hasan al basri lalu mengatakan,”Mengapa engkau tertawa sampai seperti ini?!”.
Sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu menangis diujung hayatnya ketika ia sakit,juga menangis.Orang-oreang yang menjenguknya bertanya,”Apakah yang membuatmu menangis?” Ia mengatakan,”Aku tidak menangisi dunia kalian ini.Aku menangis karena jauhnya perjalanan yang akan aku tempuh,sedikitnya perbekalan yang aku bawa.Perjalananku akan berakhir pada surga atau neraka.Aku tidak tahu dimana dari keduanya yang akan menjadi tempatku…?!”

Saudaraku,
Seperti itulah kegelisahan dan ketakutan orang-orang shalih.Kita memang harus mempunyai rasa mengagungkan Allah subhanau Wa ta’ala.Kita memang harus menanamkan rasa takut kepada Allah subhanahu Wa ta'ala.Kita harus menjadi orangh yang dating mengahadap kepada Allah dengan membawa sesuatu yang baik.Seperti nasihat Umar bin Abdul Aziz kepada Abu Jaudi Harits bin Umar rahimahullah,”wahai Abu jaudi,peliharakah air amata yang ada di pipimu untuk Allah”.

Sauadaraku,
Sungguh Rasuluillah shallallaahu ‘alaihi wasallam berpesan,”Takkan tersentuh api neraka ,seseorang yang menangis karena takut kepada Allah . . . “ (HR Turmudzi).Itulah sebabnya ,Muhammad Bin Munkadir rahimahullah selalu mengusap janggut dan wajahnya dengan air matanya.Ia mengatakan,”Saya mendengar bahwa neraka takkan melahap benda yang pernah terkena air mata yang keluar karena Allah.”
Berapa banyak tetesan air mata kita yang keluar selain karena Allah?berapa banyak tetesan mata kita yang jatuh karena takut kepada Allah?
(sumber:Majalah tarbawi Edisi 160 Th.8/Rajab 1428 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar