Mengacu pada kecenderungan yang terus berkembang pesat, diperkirakan populasi muslim di Eropa pada 2030 mencapai 73 juta. Demikian disampaikan pemimpin Partai Nasional Filip Dewinter. Pernyataan yang disampaikan pada Rabu (9/2) kemarin itu juga sekaligus pesan kepada agama di Eropa.
Berbicara dalam sesi yang diselenggarakan Konferensi Perubahan Amerika di utara Carolina, Dewinter menyapaikan sebuah fakta dan angka di balik pencapaian itu, yang disebutnya sebagai 'gelombang pasang Muslim yang menyapu Eropa.' "Dalam beberapa periode ketika tingkat kelahiran Eropa mengalami penurunan yang sangat signifikan hingga ke fase pergantian. populasi Muslim justru semakin meningkat, dan kemungkinan bakal mencapai 73 juta pada 2030 mendatang," bebernya.
"Diterimanya Turki menjadi salah satu anggota dari Uni Eropa diperkirakan bakal menambah jumlah Muslim Eropa menjadi 80 juta," tambah Dewinter.
Ia juga mengkritik model multikulturalisme saat ini yang banyak diterapkan beberapa negara di Eropa, yang ia nilai tak ubahnya, "seperti menyerang identitas nasional layaknya perjalanan AIDS menyerang sistem kekebalan tubuh," ungkapnya menganalogikan. Tak lupa, ia juga menyandingkan perkembangan pesat populasi Muslim bagaikan meninggalkan ketahanan Eropa ketika melawan invasi budaya.
Salah satu bagian yang paling mengganggu percakapan adalah pernyataan dari kaum muslim sendiri, dan salah satu dari Abu Imran, salah satu pemimpin Muslim paling terkemuka di Belgia. "Kami tidak akan istirahat, sampai Eropa menjadi negara Islam atau menganut syariat Islam. Dan kami akan berbaris menuju Gedung Putih dan Vatican. Kami akan melanjutkan janji Nabi kami tercinta. Dengan jalan yang damai, tetapi kami akan terus melanjutkan hingga Tuhan memberikan kemenangan," bebernya.
sumber :Republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar