Rabu, 25 Mei 2011

Kelalaian dan Kesalahan Orang Tua dalam Mendidik Anak (5)

Pada edisi lalu (tulisan 1 -4) telah kami sebutkan 15 bentuk kelalaian dalam mendidik anak. Berikut ini kembali kami sebutkan beberapa kelalaian yang lain, dan masih merupakan kelanjutan dari kelalaian sebelumnya. Diantara bentuk-bentuk kelalaian itu adalah:

16. Kesibukan Orang Tua di Luar Rumah
Sebagian orang tua mengabaikan rumahnya, berada di luar rumah dalam waktu yang lama, sehingga membahayakan anal-anak dengan berbagaimacam fitnah dan musibah, keterasingan dan penyimpangan perilaku. Di antara potret masalah ini adalah:

a. Kesibukan orang tua pada bisnis dan perdagangan yang mengabaikan anak-anak. Sekiranya orang tua –seperti ini- diperingatkan, maka mereka akan menjawab, “Sesungguhnya saya bekerja ini demi kebutuhan mereka.”
b.  Perjalanan panjang di luar negeri untuk urusan bisnis atau pelancongan.
c. Kumpul-kumpul bersama teman-teman dalam waktu yang lama pada waktu istirahat (luang) dan tempat-tempat rekreasi.
d. Melupakan rumah pertama (istri pertama) ketika seseorang menikah lagi dengan istri yang baru, dan tinggal bersama istri yang baru dalam satu rumah. Betapa banyak orang yang berpoligami kemudian melupakan rumah (istri)nya yang pertama. Maka, akhirnya ia melalaikan anak-anaknya, sehingga mereka tidak terkontrol karena kesibukan dan jauhnya (keterpautan hati) orang tua mereka.
e. Inilah sebagian potret kesibukan (dalam waktu yang lama) di luar rumah. Betapa banyak perilaku menelantarkan anak-anak. Betapa banyak cara yang mengantarkan mereka kepada bencana dan fitnah, betapa banyak dari mereka yang tidak merasakan kasih sayang, perhatian dan pemeliharaan maksimal dari orang tua mereka. Alangkah indahnya bait yang dilantunkan oleh seorang penyair:

    Bukanlah yatim paitu itu
    Seorang anak yang ditinggal mati kedua orang tuanya
    Dan keduanya meninggalkannya dalam keadaan terhina
    Sesungguhnya yatim itu
    Seorang yang mempunyai kedua orang tua
    Tetapi, ibunya meninggalkan rumah dan ayahnya sibuk

17. Berdoa Buruk untuk Anak

Betapa banyak orang tua khususnya ibu-ibu yang mendoakan keburukan bagi anak-anaknya, maka engkau dapati –karena sebab yang kecil saja- mendoakan buruk kepada anaknya agar mati karena penyakit demam, atau terbunuh dengan peluru, atau tertabrak mobil atau mengalami kebutaan dan bisu. Engkau juga dapati bapak yang mendoakan buruk kepada anak-anak hanya karena mendapatkan sedikit perilaku durhaka dari anak-anaknya, sementara dia tidak menyadari bahwa kedurhakaan anak-anaknya itu karena mereka sendirilah penyebab utamanya.

Orang tua tidak pernah menyadari bahwa doa itu terkadang bertepatan dengan waktu dikabulkannya, sehingga apa yang didoakannya itu benar-benar terjadi, dan akhirnya hanya penyesalan yang tiada arti lagi.

Oleh karenanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabada,

    “Janganlah kamu berdoa keburukan atas diri kamu, janganlah kamu berdoa keburukan atas anak-anak kamu, Janganlah kamu berdoa keburukan harta-harta kamu, janganlah kalian (mendoakan mereka) agar (doa yang kalian panjatkan ) tidak bertepatan dengan waktu Allah yang mustajab (memberi segala permintaan hamba-Nya) sehingga Allah mengabulkan untuk kalian doa yang buruk tersebut.”

18. Memotivasi Anak Melakukan Hal-Hal yang Buruk dan Akhlak yang Tercela
Seperti menyemangati anak-anak untuk pergi ke tempat pesta (night club), mengikuti trendorang-orang kafir, membiasakan anak-anak perempuan berpakain pendekdan tipis, juga memebiasakan mereka dengan kata-kata jorok, kalimat yang jauh dari kesantunan. Ini terjadi karena seringnya anak-anak mendapati julukan-julukan aneh dalam panggilan mereka, sehingga anak-anak terbiasa dengan ungkapan tersebut, tidak lagi memperdulikan adab-adab pembicaraan.

19. Berbuat Kemungkaran di Hadapan Anak
Seperti merokok, mencukur jenggot, mendengarkan alunan lagu, menonton film-film berbau porno, atau menyimak sinetron televisi, terbukanya aurat ibu-ibu dihadapan puteri-puterinya, sering keluarnya ibu-ibu dari rumah tanpa keperluan yang jelas. Ini semua menjadikan kedua orang tua sebagai teladan buruk bagi anak-anak mereka.

Dalam hal ini, terkadang orang tua melihat kemungkaran pada anaknya, namun ia tadak memberikan reaksi apapun sehingga menjadikan mereka terus menerus dalam kemungkaran.

20. Membawa Kemungkaran Masuk ke dalam Rumah
Kemungkaran dapat masuk ke dalam rumah melalui media majalah porno, atau media lain bisa menjadi perusak dan pembinasa karakter anak, atau buku-buku yang membahas sex secara vulgar, atau kemungkaran lainnya.

Jauhkanlah dari anak-anak segala prasarana yang hancur, factor-faktor perusak, media dan alat yang meneyebabkan kerusakan dan penyimpangan, sekolah-sekolah untuk menghancurkan bangunan akidah dan penistaan akhlak, serta praktek nyata dalam melakukan kriminalitas.

Itulah cara dan metode yang memiliki kekuatan besar untukmenyampaikan pesan buruk, ia mempunyai pengaruh kuat untukmenjauhkan peran keluarga dalam pendidikan.(Bersambung Insya Allah)

Sumber : Disalin dari buku “Jangan Salah Mendidik Buah Hati” karya Syaikh Muhammad bin Ibrahim al Hamd.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar