Minggu, 07 Agustus 2011

DAN BERTAQWALAH WAHAI ORANG ORANG YANG MEMIKIRKAN

Diantara tanda tanda kebesaran Allah subahaanahu wata’aala adalah Dia menciptakan siang dan malam yang silih berganti, menciptakan langit sebagai atap dan bumi sebagai tempat manusia berpijak. Begitupula Allah subahaanahu wata’aala menciptakan laki laki dan perempuan yang berlainan jenis, kesemuaanya itu adalah agar manusia dapat selalu mengingat dan berpikir bahwa Dialah satu satunya Rabb yang berhak untuk disembah dan Dialah satu satunya Sang Pencipta.

Demikianlah Allah subhaanahu wata’aala telah memberikan kenikmatan kepada manusia yang begitu banyak, agar manusia selalu berpikir akan hak hak Sang Pencipta, Allah Subhaanahu Wata’aala.

Allah Subhaanahu Wata’aala telah banyak mentabih dan mentandzir memberikan peringatan kepada manusia agar mereka senantiasa memikirkan akan kenikmatan kenikmatan yang begitu banyak tersebut. Karena dengan yang demikian itu manusia akan selalu sadar akan kelalaian kelalaian mereka. Allah Subhaanahu Wata’aala berfirman:



إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ (١٦٤)



164. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

Allah juga berfirman:



قَدْ خَسِرَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِلِقَاءِ اللَّهِ حَتَّى إِذَا جَاءَتْهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً قَالُوا يَا حَسْرَتَنَا عَلَى مَا فَرَّطْنَا فِيهَا وَهُمْ يَحْمِلُونَ أَوْزَارَهُمْ عَلَى ظُهُورِهِمْ أَلا سَاءَ مَا يَزِرُونَ (٣١)وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلا تَعْقِلُونَ (٣٢)



(31). sungguh telah rugilah orang-orang yang mendustakan Pertemuan mereka dengan Tuhan; sehingga apabila kiamat datang kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata: "Alangkah besarnya penyesalan Kami, terhadap kelalaian Kami tentang kiamat itu!", sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah, Amat buruklah apa yang mereka pikul itu.(32). dan Tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?

Demikian diantara ayat ayat yang menjelaskan akan bentuk peringatan Allah Subhaanahu Wata’aala akan kelalaian manusia. Namun, firah manusia yang selalu ingin hidup senang, hidup mewah, hidup dalam kekayaan dan kemegahan, membuat manusia lupa diri akan semakin dekatnya hari yang dijanjikan oleh Rabb mereka.

Allah Subhaanahu Wata’aala berfirman:



اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُعْرِضُونَ (١)مَا يَأْتِيهِمْ مِنْ ذِكْرٍ مِنْ رَبِّهِمْ مُحْدَثٍ إِلا اسْتَمَعُوهُ وَهُمْ يَلْعَبُونَ (٢)لاهِيَةً قُلُوبُهُمْ وَأَسَرُّوا النَّجْوَى الَّذِينَ ظَلَمُوا هَلْ هَذَا إِلا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ أَفَتَأْتُونَ السِّحْرَ وَأَنْتُمْ تُبْصِرُونَ (٣)



(1). telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).(2). tidak datang kepada mereka suatu ayat Al Quran pun yang baru (di-turunkan) dari Tuhan mereka, melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka bermain-main,(3). (lagi) hati mereka dalam Keadaan lalai. dan mereka yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka: "Orang ini tidak lain hanyalah seorang manusia (jua) seperti kamu, Maka Apakah kamu menerima sihir itu[*], Padahal kamu menyaksikannya?"

[*] Yang mereka maksud dengan sihir di sini ialah ayat-ayat Al Quran.

Banyak dari kalangan manusia, yang enggan untuk memikirkan betapa di balik semua penciptaan yang sempurna ini terdapat banyak tanda dari tanda tanda kekuasaan dan kebesaran-Nya. Olehnya Allah Subhaanahau Wata’aala mengabarkan kepada kita tentang tanda tanda ulull Albab yaitu orang orang yang berakal sehat yang akan mendapatkan keberuntungan dan kebahagian di dunia dan di akhirat kelak. Allah subhaanahu Wata’aala berfirman:



إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لأولِي الألْبَابِ (١٩٠)الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (١٩١)



(190) Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,(191) yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.

Rasulullah Shallallahu “alaihi Wasallam ketika membaca ayat ini beliau menangis, karena khawatir dari umatnya banyak yang tidak mentadabburi ayat ini.

Jika saja manusia hendak meluangkan sedikit waktunya untuk memikirkan betapa sempurnanya penciptaan Allah Subhaanahu Wata’aala terhadap dirinya, maka sungguh ia akan banyak bersyukur dan akan banyak melinangkan air matanya untuk senatiasa bertaubat kepada Allah akan dosa dosanya. Betapa tidak, semua yang Allah Subhaanahu Wata’alaa berikan pada dirinya akan dimintai pertanggung jawabannya. Mulut, telinga, mata, kaki, tangan dan semua organ organ tubuhnya yang lain akan menjadi saksi di hari kiamat kelak. Hari yang tidak bermanfaat lagi harta dan anak anak, keculai orang yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat.

Allah Subhaanahu wata’aala berfirman:



وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا (٣٦)



36. dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.

Masih ada waktu yang Allah Subhaanahu Wata’aala berikan kepada kita untuk senantiasa memikirkan dan bertaubat dari kesalah kesalahan kita semua. Sebelum datang waktu yang Allah janjikan, dimana kita Akan melihatnya dengan Ainul Yaqiin. Olehnya, semoga kita tidak termasuk diantara orang orang yang lalai yang terlena dengan kenikmatan dunia yang fana.



أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ (١)حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ (٢)كَلا سَوْفَ تَعْلَمُونَ (٣)ثُمَّ كَلا سَوْفَ تَعْلَمُونَ (٤)كَلا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ (٥)لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ (٦)ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ (٧)ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ (٨)



(1). Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,(2). sampai kamu masuk ke dalam kubur.(3). janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),(4). dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.(5). janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,(6). niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,(7). dan Sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin.(8). kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).



إِنَّمَا مَثَلُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَاءٍ أَنْزَلْنَاهُ مِنَ السَّمَاءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَبَاتُ الأرْضِ مِمَّا يَأْكُلُ النَّاسُ وَالأنْعَامُ حَتَّى إِذَا أَخَذَتِ الأرْضُ زُخْرُفَهَا وَازَّيَّنَتْ وَظَنَّ أَهْلُهَا أَنَّهُمْ قَادِرُونَ عَلَيْهَا أَتَاهَا أَمْرُنَا لَيْلا أَوْ نَهَارًا فَجَعَلْنَاهَا حَصِيدًا كَأَنْ لَمْ تَغْنَ بِالأمْسِ كَذَلِكَ نُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (٢٤)



24. Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya[Maksudnya: bumi yang indah dengan gunung-gunung dan lembah-lembahnya telah menghijau dengan tanam-tanamannya.], dan pemilik-permliknya mengira bahwa mereka pasti menguasasinya [Maksudnya: dapat memetik hasilnya], tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berfikir.

Permisalan manusia di dunia ini dengan Tuhan-Nya ibarat penjual dan pembeli. Manusia sebagai penjualnya dan Allah sebagai pembelinya. Jika dagangan manusia itu baik maka Allah Subhaanahu Wata’aala Akan menerima dagangan tersebut dan jika dagangan itu buruk maka Allah Subhaanahu Wata’aala akan menolak dagangan tersebut. Maka perbaikilah daganganmu wahai sekalian orang orang yang beriman.

إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالإنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (١١١)



"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar".(QS At Taubah :111)

Manusia hanyalah ibarat kumpulan hari hari, ia menjual dirinya untuk membebaskan dirinya dari adzab Allah Subhaanahu Wata’aala atau mengahabiskan potongan hari harinya untuk membinasakan dirinya ke adzab Allah Subhaanahu Wata’aala Dzat yang kepada-Nya semua akan di kembalikan.

Hasan Al Bashri Rahimahullah mengatakan:

يا ابن آدم إنك أنت الأيام إذا ذهب يومك ذهب بعضك



Wahai bani Adam sesungghunya engkau hanyalah kumpulan dari hari hari, jika telah pergi harimu maka pergilah sebagian dari dirimu

Raulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

الطهور شطر الإيمان, و الحمد لله تملأ الميزان و سبحان الله و الحمد لله تملآن أو تملأ ما بين السماء و الأرض و الصلاة نور و الصدقة برهان و الصبر ضياء و القرآن حجة لك أو عليك, كل الناس يغدو فبائع نفسه فمعتقها أو موبقها. رواه مسلم

Bersuci itu adalah separuh dari iman, bacaan Alhamdulillah (segala puji bagi Allah) itu memnuhi timbangan, bacaan subhaanallah (Maha Suci Allah) dan Alhamdulillah itu,keduanya memenuhi antara langit dan bumi. Sholat adalah cahaya, sedekah adalah bukti nyata, kesabaran adalah sinar, sedangkan Al Qur-an adalah hujah yang membelamu atau yang menuntutmu. Setiap menusia berbuat, seakan akan ia menjual dirinya, ada yang memerdekakan dirinya dan ada pula yang membiasakan dirinya. “ ( diriwayatkan oleh imam Muslim)

إن الليل و النهار رأس مال المؤمن, ربحها الجنة و خسرانها النار

Sesungguhnya malam dan siang adalah modal utama kaum muslimin. Keuntungannya adalah surga dan kerugiannya adalah neraka. ( thoifur al baththami )

Sungguh indah apa yang dikatakan oleh seorang penyair:

Engkau begitu terobsesi pada dunia

Apakah engkau tahu wahai manusia yang tertipu

Apa yang engkau kejar?

Jika seseorang terlalu keras berusaha untuk dunianya

Hingga terlalai dari Akhirat, tidak ragu lagi ia adalah manusia yang rugi


Akhuukum Fillah: Alfaqiir ilaa ‘afwi Rabbihi Abu Abdillah Wahyu Al Munawy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar