Senin, 15 Agustus 2011

FADHILAH PUASA


Puasa memiliki beberapa fadhilah/keutamaan,dianataranya:
1.Puasa adalah perisai dari api neraka.
Sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan sanad yag shahih dari Sahabat Jabir radhiyallaahu ‘anhu, bahwa nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda “Puasa adalah perisai yang dengannya seorang hamba melindungi dirinya dari api neraka” (HR Thabrani).

Dalam hadits lain yang muttafaq ‘alaih dari sahabat Abu Sa’id al Khudiry radhiyallaahu ‘anhu bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Barangsiapa yang berpuasa sehari di jalan Allah,maka Allah akan menjauhkannya dari neraka sejauh (perjalanan) tujuhpuluh tahun” (HR Bukhari 2685 dan Muslim1153).

Jika puasa sehari saja dapat menjauhkan seorang dari apai neraka sejauh tujuhpuluh tahun,lalu bagaimana lagi dengan puasa ramadhan sebulan penuh?atau paasa sunnah tiga hari sebulan (ayyaam bidh),atau puasa-puasa lain yang disyariatkan.
Sungguh,ini merupakan keutamaan (fadhilah) yang sangat agung.

2.Puasa Adalah Perisai Dari Syahwat.

Hal ini telah dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Sahabat Ibnu Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu ,Bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Wahai para pemuda,barangsiapa diantara kalian yang memiliki kemampuan,maka hendaknya ia menikah.Sebab menikah lebih (memudahkan) menjaga pandangan dan lebih membentengi kemaluan.Dan barangispa yang belum sanggup ,maka hendaknya iya berpuasa karena puasa menjadi pengendali baginya”.(HR Bukhari 4779 dan Muslim 1400)

(Dalam hadit ini ) Nabi member arahan kepada para pemuda yang belum mampu menikah agar berpuasa untuk memadamkan /meredamgejolak syahwatnya,karena puasa dapat meredam dan mengekang syahwat.
Sungguh ,kebanyakan pemuda kita hari ini mengeluhkan (sulitnya mengendalikan)syahwat,kususnya yang bertebaran dimana-mana saat ini. Seperti wanita-wanit yang bersolek (tabarruj) di pasar-pasar (mall-mall) ,di majalah-majalah rendahan yang tersebar di took-toko buku serta fitnah-fitnah (godaan) lain yang menyerbu para pemuda di pesawat-pesawat,di jalan di Rumah Sakit dan di tempat-tempat (umum) lainnya.
Anak muda tentu saja secara naluri memilki syahwat yang besar yang sewaktu-waktu bisa bergejolak/bergerak saaat ada yang merangsangnya ,apalagi jika ditambah dengan lemahnya komitmen keagamaan.

Maka kepada para pemuda yang seperti ini, kami hadiahkan nasihat “Dan barangispa yang belum sanggup ,maka hendaknya iya berpuasa karena puasa menjadi pengendali baginya”.Dan riset (pengalaman) telah membuktikan bahwa terapi Nabawi ini sangat manjur dalam mengobati persoalan yang dihadapi oleh para pemuda berupa ….dan kita tidak lagi membutuhkan obat-obatan yang sifatnya materi (benda).

3.Puasa Adalah jalan Menuju Sorga.

Al Imam An Nasai rahimahullah meriwayatkan sebuah hadits dengan sanad shahih dari Abu Umamah radhiyallaahu ‘anhu ,Beliau berkata:wahai Rasulullah perintahkan kepadaku sesuatu dimana Allah memberikan manfaat kepadaku dengannya.Maka Nabi bersabda:”Hendaknya engkau berpuasa ,karena tidak ada (amalan) yang semisal dengan puasa”(HR An Nasai 2221).

Dalam hadits ini Nabi menjelaskan bahwa tidak ada (amalan) yang dapat mendekatkan seorang hamba kepada Allah dan menjauhkan dari ‘adzab-Nya kecuali puasa.Bahkan sang Nabi pilihan (Al Mushtofa) shallallaahu ;alaihi wasallam mengabarkan,bahwa di sorga terdapat satu pintu khusus bagi orang-orang yang berpauasa ,sebagaimana diterangkan dalam hadits muttafaq ‘alaih dari sahabat Sahl bin Sa’ad radhiyallaahu ‘anhu,bahwa nabi shallallaahu ‘alahi wasallam bersabda:”Sesungguhnya di sorga ada satu pintu yang disebut Pintu Ar Rayyan .Kelak Pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan memasuki pintu ini.Tidak ada yang masuk melalui pintu tersebut selain mereka.Diserukan;mana orang-orang yang berpuasa (ash Shaimun)?Lalu mereka berdiri ,tidak ada yang memasuki pintu itu selain mereka.Jika mereka telah masuk,pintunya ditutup dan tidak ada seorangpun masuk melalui pintu tersebut.”(HR Bukhari 1797 dan Muslim 1152).

Jika kita cermati ,nama pintu tersebut sesuai dengan karakter(sifat) orang puasa yang didera rasa dahaga sebagai dampak/akibat dari ibadah puasa.

4.Puasa Akan Memberi Syafa’at Kepada Pelakunya

Imam Ahmad dan Hakim rahimahumallah meriwayatkan sebuah hadits dengan sanad hasan dari sahabat ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallaahu ‘anhuma ,bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,”Puasa dan Al qur’an akan member syafa’at kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak.Puasa berkata,wahai Rabb aku telah menghalanginya dari makan dan minum pada siang hari ,maka maka perkenankanlah aku memberi syafaat baginya .Al Qur’an berakta,aku telah menghalanginya dari tidur di waktu malam ,maka perkenankanlah aku memberi syafaat baginya,. Lalu syafaat keduanya diterima Allah.’
Jadi,pada hari kiamat nanti puasa akan menjadi sesuatu yang Nampak secara fisik.ia akan berbicara dan member syafaa’at kepada pelakunya,entah itu puasa sunnah atau puasa fardhu.

5.Puasa Sebagai kaffarat (Penebus) dan Penghapus Dosa

Puasa termasuk amalan yang akan menjadi penghapus dan penghpus dosa-dosa seorang hamba.karean setiap kebaikkan menghapus keburukan.Sementara di dalam ibadah puasa terdapat kebaikan yang begitu banyak.Allah Ta’ala telah berfirman:
“Sesungguhnya kebaikan-kebaikan menghapuskan keburukan”
Mengenai penebusan dan penghapusan dosa oleh puasa telah dijelaskan dalam beberaa hadits ,dianataranya hadits Hudzaifah yang bahwa nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :”Fitnah (ujian) yang menimpa seseorang pada keluarga ,harta,dan tetangganya dihapuskan oleh puasa ,shalat,dan sedekah” (HR Bukhari Muslim ) Maksudnya,semua kesalahan yang dilakukan seorang hamba berupa kelalaian terhadap hak keluarganya berupa kata-kata yang menyinggung,menyakiti,kelalaian atau kesalahan terhadap tetangga berupa perkataan dan perbuatan yang menyakiti atau kesalahan dalam urusan harta dan lain sebagainya.Kesalahan-kesalahan tersebut dan yang semacamnya berupa dosa-dosa kecil dapat dihapus/ditebus oleh shalat,puasa,dan sedekah.

Dalam hadits yang disepakati keshahihannya (oleh Bukhari Muslim) dari sahabat Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Barangsiapa yang berpuasa ramadhan karena (dorongan) iman dan ihtisab (berharap pahala dari Allah) akan diampunkan semua dosa-dosanya yang telah lalu” (HR Bukhari Muslim) .
Maksudnya karena keimanan kepada Allah dan berharap (ihtisab) pahala yang disiapkan oleh Allah Tabaraka Wa Ta’ala kepada orang-orang yang berpuasa.
Sementara Imam Muslim meriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:” Antara Shalat lima waktu,jum’at ke jum’at ,bulan ramadhan ke bulan ramadhan berikutnya,menghapus dosa-dosa diantaranya selama dosa-dosa besar dijauhi” (HR Muslim)
Jadi,puasa ramadhan merupakan sebab terampunkannya dosa –dosa yang terjadi antara bulan ramadhan dengan ramdhan sebelumnya.Dengan syarat menjauhi dosa besar ,karena dosa besar tidak terhapus kecuali oleh taubat sebagaiamana madzhab mayoritas Ulama salaf.Oleh sebab itu Allah Ta’ala berfirman:
“ Jika kalian menjauhi dosa-dosa besar yang merupakan dosa-dosa yang kalian dilarang untuk melakukannya, pastilah Kami menghapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami memasukkan kalian ke tempat yang mulia (surga) “.(QS An Nisa:31).

6.Puasa Adalah Sebab Meraih Kebahagiaan di Dunia dan Akhirat

Sebagaimana hal ini diterangkan dalam hadits muttafaq ‘alaih dari SaHabat Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu ,bahwa Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:’’Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan yaitu kegembiraa ketika berbuka dan kegembiraan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.”
Adapun kegembiraan saat berbuka merupakan representasi kebahagiaan di dunia yang diperoleh seorang Mukmin di dunia sebagai balasan atas ketaatan kepada Allah ‘azza wa jalla sebagai kebahagiaan yang hakiki.

Perasaan bahagia saat berbuka muncul kareana dua alasan:
Pertama:karena saat itu Allah membolehkan kepadanya untuk makan dan minum saat itu.Dan tidak diragukan lagi bahwa jiwa/nafsu telah difitrahkan untuk suka kepada makanan dan minuman ,oleh sebab ini Allah menyuruh kita beribadah kepada-Nya dengan meninggalkan makan dan minum.
Kedua:Perasaan gembira atas taufiq Allah kepadanya dalam menyelesaikan puasa dan menyempurnakan ibadah tersebut pada hari itu .Hal ini merupakan kebahagiaan tertinggi dari sekadar pembolehan makan dan minum kepadanya.

7.Bau Mulut Orang Yang berpuasa Lebih Wangi di sisi Allah Daripada Minyam Kesturi

Bau terebut adalah bau yang berasal dari lambung yang keluar lewat mulut karena kosongnya lambung dari makanan .Bau yang dibenci oleh makhluq tapi dicintai oleh Al Khaliq (Allah Ta’ala).Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam hadits Muttafaq ‘alaihi:
"Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada aroma minyak kasturi.” (HR Bukhari :1805 dan Muslim:1152)

Dalam hadits ini terdapat dalil bahwa tidak mengapa orang yang berpuasa bersiwak setelah zawal (tergelincir matahari/ba’da dzuhur) .Bahkan siwak termasuk amalan yang disunnahkan/dianjurkan (mustahab) menurut pandapat yang terkuat (rajih) ditempat –tempat yang dianjurkan bersiwak dalam kondisi /keadaan seperti ketika akan shlat,berwudhu,masuk rumah,bangun tidur dan lain-lain .Karena bau tersebut –pertama-:Tidak bersumber dari mulut tetapi dari dalam lambung.Kedua,bau tersebut lebih harum di sisi Allah dariapada minyak kesturi.

Ada sebuah atsar israiliyat yang mengisahkan bahwa ketika Allah memanggil Musa untuk datang kepada-Nya ,Allah menyuruhnya untuk berpuasa selama tigapuluh hari .Lalu Musapun berpuasa.Ketika selesai menjalani puasa tersebut Nabi Musa mendapai adanya khaluf (bau) pada mulutnya.Sehingga beliau berbuka atau bersiwak.Maka Allah memerintahkannya untuk berpuasa sepuluh hari setelahnya dan Dia berkata kepada Musa;Tidakkah engakau ketahui bahwa bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisiku dari aroma minyak kesturi.Lalu Allah menyemprnakannya menjadi sepuluh hari.Allah Ta’alan berfirman:
maka sempurnakanlah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam”. (QS Al A’raf:142).

Sebagaimana bau mulut orang yang berpuasa tidak disenangi oleh makhluk (tetapi) lebih wangi di sisi Allah dari aroma minyak kesturi ,maka demikian pula dengan darah seorang syahid pada hari kiamat nanti akan beraroma minyak kesturi.Padahal darah termasuk yang menjijikkan ,bahkan ia najis menurut sebgaian Fuqaha (Ahli Fiqh) .Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tidak ada satu tubuh yang terluka di jalan Allah ,melainkan akan datang pada hari kiamat dalam keadaan lukanya berdarah,warna nya warna darah tetapi baunya adalah bau minyak kesturi (HR Bukhari 5213 dan Muslim 1876).

Demikianlah,terkadang sesuatu itu dibenci oleh manusia tetapi sangat dicintai oleh Allah Ta’ala,karena ia termasuk bekas-bekas taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah Ta’ala .Oleh sebab ini ,tangisan dan ….orang-orang yang berdosa di hadapan Allah ‘Azza wajalla merupakan taqarrub yang paling agung.Bahkan dalam kondisi tertentu (menangisi) dosa lebih afdhal dari ibadah dan kataatan yang yang dibanggakan dan dibesar-besarkan oleh seseorang .lain halnya dengan orang yang hancur hatinya,menangis ,merasa (mengakui) kelalaian ,meskipun mereka(benar-benar) berbuat dosa.

Adajuga sebuah atsar –meskipun tidak kuat-,bahwa ketika Allah ditanya oleh para Nabi dan Rasul-Nya ,dimana Engkau berada wahai Rabb?Aku bersama orang-orang yang hatinya hancur karena-Ku.Olehkarena itu,tidak ada sesuatupun yang lebih agung dari doa.Sebab,dalam do’a terlihat kehinaan diri,ketundukan di hadapan Allah.Di dalam do’a juga Nampak perasaan berhajat (butuh)kepada karunia Allah,ksususnya ketika seorang hamba Allah menghadapi kesulitan.Sebagaimana firman Allah :” “Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya…” (QS. An Naml : 62)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar