Selasa, 16 Agustus 2011
Ramadhan Bulan Bertaubat
Pada bulan Ramadhan, para hamba Allah kembali kepda Rabb mereka. Mereka meninggalkan dosa-dosa. Hal ini disebabkan oleh dua hal.
Pertama: Kedermawanan dan kepemaafan Allah terhadap hambaNya pada bulan yang mulia ini. Sampai-sampai disebutkan dalam hadits shahih bahwa setiap malam ada yang dibebaskan dari neraka (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Kedua: Karena para setan dibelenggu dan dirantai jika datang Ramadhan. Pintu-pintu neraka ditutu, pintu surga dibuka, sehingga para hamba Allah dekat dengan Rabb mereka.
Bulan Ramadhan merupakan kesempatan emas bagi seorang hamba Allah untuk bertaubat. Kalau dia tidak bertaubat pada bulan ini, kapan lagi dia akan bertaubat? Taubat memiliki enam syarat yang harus dipenuhi agar menjadi taubat yang benar dan tulus, kita sebutkan secara ringkas.
1. Ikhlas kepada Allah Ta’ala. Dimana taubat tersebut dilakukan semata-mata karena mengharapkan wajah Allah, tidak boleh dicampuri oleh maksud (kepentingan) duniawi.
2. Taubat tesebut dilakukan pada waktu yang memungkinkan untuk dikabulkannya taubat, yaitu sebelum matahari terbit dari arah barat dan sebelum nyawa sampai di kerongkongan, karena Allah akan menerima taubat seorang hamba selama dia belum ghar-ghaah (sekarat).
3. Meninggalkan dosa, dan tidak benar jika seorang hamba mengaku bertaubat tetapi ia tetap dalam kemaksiatannya.
4. Menyesali dosa yang telah lalu. Betapa banyak orang yang bertaubat tapi hatinya idak menyesal. Oleh sebab itu ada hadits shahih dari nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, “Sesal itu adalah taubat.”(HR Ibnu Majah dan Hakim).
5. Ber’azam (tekad) untuk tidak mengulangi dosa.
6. Jika suatu dosa berhubungan dengan hak makhluk maka wajib mengembalikan hak tersebut kepada pemiliknya, meminta kehalalan dari mereka, berupa harta atau kehormatan atau yang lainnya.
(Sumber:Duruus Ramadhan,Waqafaat LishShaaimin).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar