Seorang yang berakal hendaknya takut terhadap (akibat) dari dosa-dosanya,meskipun ia telah menyesalinya, menangisinya dan bertaubat darinya.Karena kebanyakan manusia telah merasa tenang (yakin) bahwa taubatnya diterima,seakan-akan mereka telah memastikan hal tersebut,padahal masalah ini termasuk perkara ghaib.Lantas,andaipun dosa tersebut telah diampuni,namun tetap menyisakan perasan malu bagi pelakunya.
Sikap seperti ini telah ditunjukan oleh para Nabi sebagaimana dalam hadits shahih :"Bahwa manusia mendatangi Adam 'alaihissalaam seraya berkata;Berilah syafa'at kepada kami,lantas Adam berkata:dosaku,lalu mereka mendatangi Nuh 'alaihissalam (untuk meminta syafaa't),beliau mengatakan;dosaku,lalu mereka mendatangi Ibrahim.Musa,'Isa 'alaihimussalam (mereka semua(kecuali ‘Isa ) mengatakan;dosaku)".
Subhanallaah,,,, ,,,, ,,,dosa apakah yang telah dilakukan oleh manusia-manusia mulia nan ma'shum tersebut? Sehingga membuat mereka malu kepada Allah untuk memberikan syafa'at tatkala didatangi oleh manusia?,Padahal andaipun dosa-dosa mereka disebut sebagai dosa (benaran) pada hakikatnya bukanlah dosa .Kemudian merekapun , telah bertaubat darinya dan memohon ampun, namun mereka tetap takut dari dosa tersebut.
Kalau Adam,Ibrahim,Musa 'alaihimussalam merasa malu kepada Allah karena sesuatu yang sebenarnya bukan dosa,itupun mereka sudah sesali dan taubatkan kepada Allah,bagaimana lagi dengan saya,anda,dan kita semua yang sudah pasti banyak dosa dan salahnya?,Tentu saya ,anda,dan kita semua paling wajib untuk takut dan malu kepada-Nya atas dosa-dosa kita,tentu disertai dengan penyesalan serta taubat dari dosa tersebut.
Tamalanrea 22/04/1431H 01:05dini hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar