Mewakili Dewan Syariah Wahdah Islamiyah, Ustadz Muhammad Yusran Anshar, Lc di akhir Ta’lim Rutin beliau setiap malam Ahad di Masjid Wihdatul Ummah, Sabtu 13 November, memberikan penjelasan tambahan tentang Keputusan Dewan Syariah Wahdah Islamiyah yang menetapkan Shalat Iedul Adha 1431 H Rabu 17 November dan menguatkan Puasa Arafah Selasa 16 November.
Direktur Ma’had ‘Aly al Wahdah ini memulai penjelasannya, dengan menerangkan pendapat Ulama yang menguatkan puasa dan lebaran mengikuti ketetapan di negeri masing-masing. Menurut Ustadz, tiga ulama besar abad ini yakni Syaikh Albani Rahimahullah, Syaikh Bin Baz Rahimahullah dan Syaikh Al Utsaimin Rahimahullah, menguatkan pendapat ini. Bahkan Syaikh Albani Rahimahullah yang dikenal berpandangan bahwa apabila suatu negeri sudah ada yang melihat hilal, maka negeri yang lain mengikuti. Namun menurut Syaikh Albani, jika Khilafah belum terbentuk, dan dalam situasi dan kondisi seperti saat ini, maka fatwa yang paling benar adalah masing-masing rakyat mengikuti ketetapan negerinya, agar terjadi persatuan kaum muslimin di negeri masing-masing. Hari Raya merupakan semangat kebersamaan umat yang dipentingkan.
Tentang persoalan Idul Adha dan Puasa Arafah, apakah sama dengan Idul Fitri? hal ini masih banyak yang menanyakan atau bimbang, apakah puasa arafah mengikuti rukyah hilal di Saudi atau rukyah di negeri masing-masing?
“Kita kadang sudah menjawab kepada ikhwah, tapi belum puas juga, kalau begitu biarlah Syaikh Utsaimin menjawab pertanyaan kita, “ ujar Ustadz Yusran. Untuk mengetahui dengan jelas penjelasan Syaikh Utsaimin tentang hal ini. Apakah Puasa Arafah tahun ini Selasa 16 November atau Senin 15 November? mari bersama kita dengarkan jawaban Syaikh Utsaimin pada rangkaian penjelasan Ustadz Yusran dalam Ta’limnya, sebagai berikut: Klik http://www.wahdah.or.id/wis/index.php?option=com_remository&func=fileinfo&filecatid=83
sumber :http://www.wahdah.or.id/wis/index.php?option=com_content&task=view&id=2827&Itemid=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar