Jumat, 29 April 2011

Kelalaian dan Kesalahan Orang Tua dalam Mendidik Anak (3)

Pada edisi lalu (tulisan 1 dan 2) telah kami sebutkan enam bentuk kelalaian dalam mendidik anak. Berikut ini kembali kami sebutkan beberapa kelalaian yang lain, dan masih merupakan kelanjutan dari kelalaian sebelumnya. Diantara bentuk-bentuk kelalaian itu adalah:

7. Sikap Orang TuaTerlalu Keras Dan Kaku.

Sikap orang tua seperti ini dapat dilihat dari sikap dan perilaku kasar mereka kepada anak-anaknya. Entah dengan memukul (berlaku kasar) kepada anak-anak ketika berbuat kesalahan meskipun sekali saja- atau mencela dan mencaci mereka pada setiap kekeurangan baik yang kecil maupun yang besar, atau sikap-sikap keras lainnya.
8. Terlalu Kikir dan Pelit terhadap Anak

Sebagian orang tua ada yang terlalu kikir dan pelit terhadap anak-anaknya melebihi batas kewajaran, sehingga mebuat anak-anak mempunyai perasaan kekurangan dan merasa sangat membutuhkan. Hal ini dapat mendorong si anak untuk mencari cara mendapatkan uang dengan berbagai macam cara. Bisa jadi dengan cara mencuri, mengemis atau berdekatan (menjilat) kepada teman-teman jahat mereka, serta pelaku kejahatan (kriminal) lainnya.

9. Menghalangi Hak Anak Mendapatkan Kasih Sayang Orang Tua

Anak-anak yang kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari orang tua dapat memicu dan mendorong mereka untuk mencari pemenuhan hak dan kebutuhan mereka di luar rumah. Mungkin mereka akan menemukan orang yang dapat memenuhi perasaan tersebut.

10. Perhatian Orang Tua kepada Anak Sebatas Kebutuhan Lahiriah Semata

Banyak orang yang beranggapan bahwa perhatian yang baik bagi orang tua terhadap anaknya cukup dengan pemenuhan kebutuhan materi, seperti makanan yang baik, minuman yang menyegarkan, pakaian yang mewah, pendidikan tinggi, dan penampilan di hadapan orang-orang dengan prima. Akan tetapi, mereka tidak memperhatikan tentang bagaimana mendidik
anak sehingga tumbuh menjadi pribadi yang jujur danberakhlak mulia.

11. Berlebihan dalam Berbaik Sangka Kepada Anak

Sebagian orang tua berlebihan dalam berbaik sangka kepada anak-anaknya, sehingga mereka tidak menanyakan keadaan mereka, tidak mau mengetahui tentang mereka, dan tidak tahu menahu tentang teman-teman mereka. Hal ini karena kepercayaan yang berlebihan dari orang tua terhadap anak-anaknya.
Tipe orang tua seperti ini tidak menerima kritik yang ditujukan kepada anaknya. Jika terjadi suatu permasalahan terhadap anaknya atau penyimpangan yang dilakukan oleh anaknya, kemudian sang ayah diperingatkan tentang permasalahan tersebut, maka dia membelanya mati-matian, dan mencari-cari alasan yang membenarkan perilaku anaknya, dan tidak jarang balik menuduh orang yang memberi peringatan kepadanya sebagai seorang yang ceroboh, tergesa-gesa, atau seorang yang turut campur dalam urusan yang bukan menjadi wewenangnya.

12. Berlebihan dalam Berburuk Sangka kepada Anak

Kondisi ini merupakan kebalikan dari sikap di atas. Ada saja orang tua yang berburuk sangka terhadap anaknya, dan berlebihan sehingga keluar dari batas kewajaran. Tipe orang tua seperti ini selalu menuduh niat baik dari anak-anaknya, dan tidak menaruh kepercayaan kepada mereka sama sekali. Dia memberikan kesan kepada anak-anaknya sebagai lawan (penghalang), baik pada masalah yang kecil maupun yang besar, tanpa bisa mentolerir sedikitpun kesalahan dan kelalaian yang pernah mereka perbuat.(bersambung insya Allah).

Sumber : Disalin dari buku “Jangan Salah Mendidik Buah Hati” karya Syaikh Muhammad bin Ibrahim al Hamd.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar